Beranda ''KONSEP KEPEMIMPINAN RASULULLAH ''Konsep Kepemimpinan Rasulullah SAW.'' KEPEMIMPINAN RASULULLAH kepemimpinan rasulullah. Konsep Kepemimpinan Rasulullah SAW. ''Konsep Kepemimpinan Rasulullah SAW.''
''Konsep Kepemimpinan Rasulullah SAW.''
''KATA PENGANTAR''
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji
syukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunia. Atas segala petunjuk dan
hidayah, ilmu dan hikmah, agar manusia bia mengatur kehidupan di muka bumi.
Salawat dan salam kami sampaikan kepada rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW.,
yang telah membimbing umat beliau dengan hukum dan hikmah yang bersumber dari
Allah swt.
Penyusunan
makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.
Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang
ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya
penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Wasalamualaikum wr.wb.
Takengon,
23 Desember 2018
Penulis
ABDI
GUNAWAN
DAFTAR ISI
Kata
Pengantaar.................................................................................................
2
Daftar Isi
...........................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah
........................................................................ 3
B. Runusan
Masalah
..................................................................................
3
C. Tujuan
...................................................................................................
3
D. Manfaat..................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsef Kepemimpinan Rasulullah SAW
............................................. 5
B. Transformasi Konsep Kepemimpinsn
Rassulullah Sebagai Arah perjuangan Kader HmI
......................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................
16
B. Saran....................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................17
BAB
I
PENDAHULUAN
Manusia
adalah ciptakan Allah SWT. Yang paling sempurna dari pada ciptaan lainya,
manusia diberikan akal untuk berpikir dimana akal ini bisa membawa manusia ke lepel tertinggi yaitu sebagai pemimpin
dari ciptaan Allah di muka bumi ini, manusia mempunyai dua tugas yaitu sebagai
khalifah/pemimpin dan sebagai Abdullah/hamba Allah SWT.
Seperti
yang kita lihat saat ini kemajuan begitu pesat, dan permasalahan bangsa semakin
parah dengan korufsi yang mengakar, akankah negara ini dan generasi setelahnya
dapat bertahan. Dengan kemajuan perkembangan jaman, dalam menghadapi arus
informasi, kapitalis, dan kompetisi global dengan internal kenegaraan yang
semerautan. Tidak tertutup kemungkinan bangsa ini akan kembali hancur.
Hal
ini membuat hati penulis tergugah untuk memmbuart makalah yang berjudul “Konsep Kepemimpinan Rasulullah Sebagai Arah
Perjuangan Kader HmI” agar penulis khususnya dan para pembacaca pada umumnya
lebih memahami cara kepemimpinan Rasulullah SAW.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Adapun
yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana
konsep kepemimpinan Rasulullah SAW?
2. Bagaimana
cara mentransformasikan konsep kepemimpinan Rasulullah sebagai arah perjuangan
kader HMI?
C.
TUJUAN
Adapun
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk
mengetahui konsep kepemimpinan Rasulullah SAW.
2. Untuk
mengetahui cara mentransformasikan konsep kepemimpinan Rasulullah sebagai arah
perjuangan kader HMI.
D.
MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisaan ini adalah, agar
pembaca dapat memahami tentang bagaima cara kepemimpinan Rasulullah SAW.
khususnya saya sebagai penulis, dan juga agar pembaca dapat mentransformasikan
konsef kepemimpinan Rasulullah terhadap arah perjuangan kader HmI.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Kepemimpinan Rasulullah SAW.
Kepemimpinan
merupakan suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiata kelompok yang
terorganisasi dalam usaha-usaha menentukan tujuan dan pencapaiyannya, dilihat
dari segi bahasa “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina,
panutaan, raja, dan sebaginya. Sedangkan istilah digunakan dalam konteks hasil
penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya memengaruhi orang lain
dengan berbagai cara.[1]
Sebagaian besar dari kita pernah mendengar
tentang kepemimpinan Rasulullah SAW. Dalam masa 22 tahun beliau sanggup
mengankat derajat bangsa Arab dari jahiliah yang diliputi kebodohan dan
keterbelakangan menjadi bangsa terkemuka dan berhasil memimpin banyak bangsa
didunia. Orang-orang yang berada di bawah kepemipinan merasakan kelembutan dan
kasih sayang beliau.
Cara pikir Muhammad SAW. Yang lurus terahir dari cara
pandangnya yang juga luas terhadap hidup dan kehidupan ini. Cara berpikir
itulah yang menghasilkan sebuah keputusan yang tepat skaligus dapat di terima
semua pihak.
Berikut cara berfikir Muhammad SAW. Yang menjadi
prinsip kepemimpinannya :
1. Beliau
menomor satukan funsi sebagai landasan dalam memilih orang atau sesuatu, bukan
penampilan atau faktor-faktor lainnya.
2. Beliau
mengutamakan segi kemanfaatan dari pada kesia-siaan
Tak ada perkataan, perbuatan bahkan diamnya Muhammad
yang menjadi sia-sia dan tidak bermakna. Bagaimna sukanya Muhammad terhadap
orang yang bekerja keras memberikan manfaat terhadap orang banyak.
3. Beliau
mendahulkan yang lebih mendesak dari pada yang bisa di tunda
Ketika ada yang bertanya kepadanya, mana yang harus di
pilaih apakah menyelamatkan anak yang sedang menghadapi bahaya atau meneruskan
sholat, maka beliau menyuruh untuk membatalkan sholat dan menyelamatkan anak yang sedang menghadapi
bahaya.
4. Beliau
lebih mementingkan orang laindari pada dirinya sendiri
Ketika datang wahyu untuk hijrah dari kota Makah ke
Madinah. Muhammad SAW. Baru berangkat ke Madinnah setelah semua kaum muslimin
makkah berangkat terlebih dahulu. Padahal saat itu beliau terancam akan dibunuh,
namun tetap mengutamakan keselamatan kaumnya yang lebih lemah.
Ketika etnik yahudi yang berada didalam kekuasaan kaum
muslimin meminta perlidungan kepadannya dari gangguan orang Islam di Madinnah,
beliau sampai menyampakan pernyataan, bahawa barang siapa yang mengganggu dan
menyakiti orang-orang yahudi yang meminta perlindungan kepadannya, maka sama
dengan menyatakan perang kepada Allah SWT Dan Rasul-Nya. Padahal tindakan
demikin dapat mentuhkan keradibilitas beliau di mata kelompok-kelompok etnik
Arab yang sudah lama memasuki etnik yahudi.
5. Beliau
memilih jalan yang tersukar untuk dirinya dan termudah untuk umatnya
Apabiila ada orang yang lemah mempersulit diri sendiri
dari pada mempersulit orang lain, maka dia adalah para nabidan rasul begitupun
dengan Muhammad SAW. Ketika orang lain
disuruh mencari jalan yang termudah dalam beragama, maka beliau memilih untuk
mengurangi tidur.
Ketika dia menyampaikan perintah
Allah SWT. Kepada umat untuk mengeluarkan zakat hartanya hanya sebesar 2,5 bagian
saja dari harta mereka dia bahkan memberikan seluruh hartannya untuk perjuangan
dan tidak menyisihkan untuknya dan keluarganya, kecuali rumah yang menempel di
samping mesjid, satu dua potong pakiyan dan beberapabutir kurma sepotong roti
kering untuk sarapan. Sampai-sampai tidurnya hanya di atas pelpah korma.
Seperti dia pernah bertanya kepada
isterinya Aisyah ra. Apakah hari itu ada sepotong roti kering dan sebiji korma
untuk dimakan. Ketika isterinya berkata bahwa tidak ada semua itu, maka
Rasulullah SAW. Mengambil batu dan mengganjalnya ke perut untuk menahan lapar.
6. Beliau
lebih mendahulukan tujuan ahirat dari pada maksud duniawi
Para
nabi dan rasul adalah orang-orang
terpilih sekaligus contoh tauladan bagi kita. Muhammad SAW. Menunjukan bahwa
tujuan ahirat itu lebih utama dari pada kenikmatan dunia dengan seluruh isinya
ini.
“seandaianya kalian letakan matahari
di tangan kananku dan dan bulan di tangan kiriku, maka aku tidak akan berhenti menyampaikan
risallah ini.” Demikian Rasulullah menjawab saat Quraisy yang mencoba menyuap
Rasulllulah dengan harta benda, menjanjikan kedudukan tertinggi di kalanga
suku-suku arab dan juga menyediakan wanita-wanita cantik asalkan Muhammad SAW.
Mau menghentikkan dakwahnya di kalangan mereka.
Mengenai kepemimpinan Rasulullah SAW.
Bahwa teladan kepemimpinan itu sesungguhnya terdaapat pada diri Rasulullah karena
ia adalah pemimpin yang holistik, accepted, dan proven.[2]
Holistik karena beliau adalah pemimpin yang mampu
mengembangkan ledership dalam berbagai bidang termasuk diantaranya :
a) Self developmenet,
tatanan masyarakat yang akur, sistem pendidikan yang bermoral dan mencerahkan.
b) Kepemimpnannya
accepted karena beliau adalah seorang
pemimpin yang diterima dan di akui oleh semua masyarakatnya. Bahkan
kepemimpinan beliau masih diterima sampai saat ini.
c) Kepemimpinan
proven atau penuh bukti tidak hanya
berjanji dan sudah terbukti sejak lebih dari 15 abad yang lalu hingga sekarang
masih relevan di terapkan.[3]
Berikut
ini beberapa rumuskan kepemimpinsn Muhammad SAW.
1. Muhammad
sebagai pemimpin sistem pendidikan Holistik.
Rasulullah
sangat memperhatikan dunia pendidikan dan mendorong umatnya untuk terus
belajar. Beliau juga membuat beberapa kebijakkan yang berpihak kepada
pendidikan umat. Minsalnya, ketika kaum muslimin berhasil menawan kaum musyrik
dalam perang badar, beliau membuat kebijakan bahwa tawanan tersebut dapat bebas
kalau mereka membayar tebusan atau mengejar baca-tulis kepada warga Madinah.
Kebijakan ini sangat strategis karena mempercepat terjadinya transformasi ilmu
pengetahuan di kalangan kaum muslim, Dan dengan mempunyai kemampuan baca-tulis
mereka akan mampu mengangkat harkat mereka di samping kekuatan iman yang mereka
miliki.
Selain
sebagai tempat Ibadah dan sentra aktivitas sosial, Rasulullah SAW. Juga
menjadikan masjid Nabawi sebagai pusat pendidikan. Di masjid ini, terjadi
transformasi ilmu pengetahuan antar kaum muslim terutama pengeajaran ajaran
Islam dan Rasulullah SAW. Juga terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan di
masjid ini.
2. Muhammad
sebagai pemimpin sosial politik
Sebagai
kepala pemerintahan, Muhammad SAW menggabuangkan kepemimpinan politik dan
meliter. Kemampuan menggabungkan kecemerlangan politik dan militer ini sangat
langka ditemukan dai antara pemimpin-pemimpin besar dunia. Banyakm pemimpin dan
panglima sukses dalam berbagai perangan yang mereka hadapi namun kuang berhasil
dalam mengelola pemerintahan ketika perang itu usai. Beda halnya dengan
Muhammad SAW. Beliau terbukti mampu menjalankan kedua fungsi dalam waktu
bersamaan beliau seorang kepala negara namun juga seorang jenderal yang
menguasai taktik peperangan.[4]
HmI lahir dalam suasana revormasi, berselang hanya dua
tahu setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, 5 Februari 1947, tepatnya Rabu
14 Rabi’ul Awal 1366 H. Bertempat di Jogyakarta, pendirinys di prakarsai oleh
Lafran Pane (1922-1991). Selain Lafran Pane, terdapat sekitar 20 mahasiswa
tingkat 1 sekolah tinggi Islam (STI Yogyakarta) lainya, sekarang Universitas
islam indonesia (UII), yang hadir pada rapat pendirian HmI.[5]
Sebagai organisasi yang sudah berusia lebih dari
setengah abad, banyak periode sejarah yang telah dilalui HmI. Semua ini menjadi
catatan pengalaman, dan pelajaran yang memperkaya gerak organsasi dalam
pengabdianya terhadap umat dan bangsa, terhadap Tuhan tentunya.
Secara keseluruhan, sejarah perjuangan HmI dapat di
ceritakan dalam beberapa fase yang di dalamnya terdapat berbagai even (Internal
dan Eksternal) yang mempengaruhi gerak langkah organisasi :
1. Fase
pengukuhan (5 februari1947)
2. Fase
perjuangan bersenjata (1947-1949)
3. Fase
pertumbuhan dan pembangunan HmI (1950-1963)
4. Fase
tantangan (1964-1965)
5. Fase
kebangkitan, orde baru dan Angkatan ’66 (1969-1998)
6. Fase
pembangunan nasional dan reformasi (1968-sekarang).
HmI lahir ditengah di Zaman dimana energi
dan pisikologi umat Islam terkuras untuk mempertahankan kemerdekaan, penjajahan,
misionaris, dan pendidikan sekuler ala belanda telah mendegradasi iman rakyat
Indonesia. Kebodohan dan perpecahan kelompok keagamaan juga memperparah kondisi
banga yang sedang dililit kemiskinan, paham komunispun mulai mengakar dan
terorganisir sampai ke kampus-kampus. Untuk merespon ini HmI di lahirkan.
Sejarah
perjalanan HmI.
1. 1947
HmI berdiri Agrasi Belanda I
2. 1948
PKI Madiun
3. 1948
Agrasi Blanda Ke II
4. 1955
Pemilu dan Demokrasi Terpinpin
5. 1965
PKI dan Transisi Orde lama
6. 1971
Nilai Dasar Perjuangan
7. 1985
Asas Tunggal, DIPI-MPO
8. 1998
Reformasi
9. 2001
HmI conection
Pada tahun 1998 reformasi memunculkan
harapan baru, setelaah kemuduran Suharto. Dan sampai tahun 2013 telah terjadi
pergantian presiden dari B.J Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati,
dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Agenda reformasi perlahan di pergunakan.
Namun mental korup belum menunjukkan kapan akan berahir. Demikian juga dengan Alumni
HmI, sejauh mana generasi ini mampu menangkap esensi Islam masih dapat di
pertanyakan. Sebagian terlihat keritis, selebihnya seperti tersesat dalam
keramaian. Perilaku kader semakin hari juga semakin menghawatirkan, syahwat
kekuasaan lebih dominan dari padan kecerdasan spiritual dan intelektual.
Mampukah kelompok-kelompok kelas menengah
terdidik seperti Hmi mewarnai Indonsia menjadi negara moderen, maju, yang
dilandasi perimsip-perinsip Islam? Apakah bangsa ini, pada generasi kita dan
setelahnya, dapat menghadapi arus informasi, kapitalis, dan global dengan
internal kenegaraan yang semerautan ? tidak tertutup kemungkin kita akan kembali di catat sebagai orang-orang gagal,
jika reformasi sepiritual dan intelektual tidak menjadi agenda perkaderan yang
paling mendasar.[6]
Satu pertannyaan yang relevean diajukan
pada hari ulang tahun HmI yang ke-71 (5 Februari 1947-5 Februari2018) adalah
apakah organisasi ini masih layaak disebut sebagai organisasi Himpunan Mahasiswa Islam ? apakah HmI bisa
dikatan Organisasi pembaru, khususnya dalam konteks pemikiran Islam ? tidak
kalah pentingnya, apakah organisasi ini masih pantas dilabeli sebagai anak
kandung umat ?[7]
Untuk itu penting mengetahui tujuan HmI
secara esensual. Karena kemajuan akan diraisasikan oleh kader-kader yang
memahami tujuan, serta punya militansi mental dan moral dalam perjuangan,
sebagai mukmin kita harus berfikir fositip dan mempunyai harapan. Kita masih
potensial, mesin perkadean masih hidup, dan jaringan masih kuat. Diatas itu
semua, kita punya idiologi Islam untuk diwujudkan, sebuah “cita-cita kenabian”
untuk Indonesia masa depan. Yaitu, cita-cita untuk menumbuhkan kesadaran diri
dan saudara-saudara sebangsa untuk menjadi “pejuang paripurna” (insan Cita)
yang bekerja untuk men-tarsfrom indonesia menjadi “Negri Impian” (masyarakat
Cita) inilah cita-cita yang membuat setiap kita masih layak hidup, dan
menepatkan HmI sebagai Organisasi yang masih wajib di jaga.[8]
Dari yang kita ketahui di atas
permasalahan yang terjadi saat ini baik itu kader-kader HmI dan juga Negara
saat ini perlu adanya pemimpin-pemimpin seperti Rasulullah SAW, Yang memiliki
konsep kepemimpinan amat luas dengan pemikiran-pemikiran yang berlandaskan
Islam, begitu juga halnya HmI yang berlandaskan Al-Qur’An dan Hadis.
Konsep-konsep kepemimpinan Rasululllah inilah seharusnya yang di miliki oleh
kader-kader HmI sebagai arah Perjuangan Kader, diatantaranya :
Rasulullah memiliki sifat Fatonah. Berarti
cerdas yang di bangun karena ketakwaan kepada tuhan, mampu menjadi problem
solver, dan mempunyai keterampilan yang teruji. Perilaku pemimpin yang Fatonah
terkspresi pada etos kerja dan kinerja pemimpin yang memiliki keterampilan yang
teruji dan teramil.
Rasulullah memiliki Sipat Sidik berarti
Benar, lurus, jujur, berpedoman pada nurani, sabar, dan konsisten. Pemimpin
yang sidik adalah pemimpin yang jujur kepada Tuhan, diri sendiri (nurani),
orang lain, dan jujur terhadap tugas yang dijalani.
Rasulullah SAW memiliki sifat (Amanah)
yang berarti propesional, terpercaya, berkomitmen, dan bertanggung jawab yang
tinggi kepada Tuhan, pimpinan, rekan, dan bawahan, serta berprilaku secara
adil. Amanah juga memiliki arti Wara’ (hati-hati) dan zuhud (tak terbedaya
kehidupan dunia).
Rasulullah SAW memiliki sifat (Tabligh) bearti mengajak orang lain melakukan
kebabikan dan menjauhi kejahatan (amar makrub nahi mungkar), berkomunikasi
asektif, dan efektif. Perilaku pemimpin yang tabligh antara lain adalah benrani
menyatakan kebenaran dan berseia mengakui kekeliruan. Apa yang benar di katakan
benar, apa yang salahdi katakan salah. Jika tidak mampu menyatakan tidak mampu,
jika tidak tahu katakan tidak tahu [9].
Kaitannya dengan kepemimpinan, Rasululllah
SAW telah mencontohkan empat fungsi kepemimpinan Rasullullah dan 6 dasar sifat
kepemimpinannya, yang di kembangkan oleh tiori kepemimpinan moderen, yaitu
fungsi pathfinding (printis), fungsi aligning (penyelarasan), fungsi empowering (pemberdayaan), dan fungsi modelling (panutan).
Sedangkan 6 sifat dasarnya adalah visioner,
berkemauan kuat, Intigritas, Amanah, rasa ingin tahu, dan berani.
Dari penjelasan di atas seharusnya kader
memiliki sifat tersebut karena pada dasarnya, peran utama seorang pemimpin
adalah mengatur arah untuk organisasi, dan pemimpin memerankan berbagai peran,
seperti :
1. Bisines executive,
menjalankan usaha seperti penghasilan dan
pengembangan usaha.
2. Avengelist,
menjadi insfirasi menjadi anggota dan menyalakan semangat mereka menjalankan
usaha organisasi lebih luas tanpa batasan.
3. Captain Of The Ship,
membuat peta/ prioritas untuk mencapai tujuan berhasilan.
4. Teacher and Coach, melengkapi
personel tim dengan skil dan alat-alat yang di perlukan dalam mencapai tujuan
bersama.
5. Cherrleader, memancing
porsonal tin dan selalu termotivasi meski dalam berbagai permasalahan yang
tibil karena sukses itu tidak muncul pada Awal/permukaan.
6. Strategest,
mengembangkan strategi yang di butukan dalam melengkapi misi.
7. Inovator,
bekerja dengan tim untuk bisa berfikir out side the box guna menghadapi
tantangan yang ada diantara personel tim dan tujuan organisasi, dan.
8. Shoop foreman,
menjelaskan fungsi dan menjaga semangat tetap membara sembari mengahadapi
segala tantangan organisasi.[10]
Rasulullah SAW, adalah tauladan umat
muslim dan bangsa, sifat-sifat beliau seperti sidik, fhatanah, tablik, dan Amanah,
jika konsef kepemimpinan Rasulullah ini
dapat kita tanamkan sebagai arah perjuangan kader HmI. Tentunya dapat membawa
perubahan yang lebih baik lagi bagai Bangsa dan Negara. Kepemimpinan Rasul
memberikan teladan dalam bersiap dan bertindak dengan mengedepankan nilai-nilai
moral dan etika berkomunikasi dan berinteraksi tentunya di era kita saat ini.[11]
Sukses tidaknya seorang pemimpin,
tergantung pada banyak hl seorang pemimpin harus memiliki hal hal berikut.
1.
Bisa memenuhi sendi gerakan Dakwah yang ia
pimpin, mempercayai kebenaran cerminan dari apa yang sedang didakwahkan,
sehingga segala perbuatannya, bisa mendukung kesuksesan dakwah, tidak malah
membuka celah bagi musuh-musuh untuk menyerang.
2.
Mampu menyampaikan dan meyakinkan seluruh
ajaran dakwahnya kepada umat secara terus menerus.
3.
Sanggup membina, mengatur suatu organisasi yang di pimpin.
4.
Dapat menciptakan rasa saling percaya
antara pemimpin dan yang di pimpin.
5.
Mengetahui sisi-sisi kemampuan para
pengikutnya, agar dapat memamfaatkan seluruh kemampuan mereka baik kemampuan
pikiran maupun tenaga, agar semua pengikutnya dapat menempati posisi yang
tepat, yang sesuai dengan kemampuannya.
6.
Dapat menyelesaikan berbagai masalah yang
datang secara mendadak dan darurat dengan tenaga yang seminimal mungkin.
7.
Mempunyai pandangan yang luas, jauh dan
sesuai dengan kenyatan yang ada, sehingga
8.
mampu menentukan Kebijakan_kebijakan
politiknya dengan tepat.
9.
Teliti dan tepat dalam membangun negara,
organisasi, sebagai wadah politiknya, sehingga wadah itu bisa selalu
berkembang, dan bertahan dalam waktu yang lama.
Demikinlah kiranya, konsef kepemimpinan Rasulullah SAW. Dalam sejarah,
tidak ada yang sempurna Nabi Muhammad SAW. Kesempurnaan beliau, dalam hal ini,
merupakan satu bagian kesemournaan beliau yang begitu banyak. Kesempurnaan,
kesuksesan, kemenangan, keistiqomahan langkahnya, dan datangnya dukungan dari
Allah SWT., Adalah bukti bahwa beliau benar-benar utusan Allah SWT., yang
mendapat pembinaa dan perlindungan langsung dari-Nya.[12]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapan kita
simpulkan bahwa sampai saat ini tidak ada masih pmimpin yang seperti Muhammad
SAW. Sejak umur 22 tahun beliau sanggup mengankat derajat bangsa Arab dari
jahiliah yang diliputi kebodohan dan keterbelakangan menjadi bangsa terkemuka
dan berhasil memimpin banyak bangsa didunia, itu di karnakan Muhammad SAW.
Mempunyai sifat-sifat yang amat terpuji, dan gaya kepemimpinan yang berbeda
dari pemimpin-pemimpin sebelumnya dan juga era sekarang ini, cara pikir
beliau Yang lurus dari cara pandangnya
yang juga luas terhadap hidup dan kehidupan ini menjadikan beliau sebagai
pemimpin yang holistik, accepted, dan proven. karena beliau adalah pemimpin
yang mampu mengembangkan ledership dalam berbagai bidang termasuk diantaranya :
Self developmenet, tatanan masyarakat yang akur, sistem pendidikan yang
bermoral dan mencerahkan. Kepemimpnannya accepted karena beliau adalah seorang
pemimpin yang diterima dan di akui oleh semua masyarakatnya. Bahkan
kepemimpinan beliau masih diterima sampai saat ini. Di tambah lagi Rasulullah SAW juga menggunakan
kepemimpinan proven atau penuh bukti tidak hanya berjanji dan sudah trbukti
sejak lebih dari 15 abad yang lalu hingga sekarang masih relevan di terapkan.
B.
SARAN
Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya
imiah ini masih jauh dari kata sempurna, dan mungkin dalam penulisan karya
ilmiah ini ada kata-kata atau kalimat yang menyinggung, penulis memohon
maaf, dari itu penulis sangat-sangat
mengharapkan keritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Al Azmi Redha.2013. Evaluasi Jiwa Kepemimpinan Santeri Di tinjau Dari
Kepemimpinan Kenabian, Jurnal
Spirits, Vol.4,No.ISSN:2087-7641
Antonio Muhammad Syafii (Nio Guan
Cung).2007. Teladan sukses dalam hidup
& bisnis (Muhammad SAW).The Super Leader Super Manager. Jakarta
Azhari Akmal Tarigan.2018.Nilai-Nilai Dasar perjuangan HMI, teks,
Interprensi, dan Kontekstualisasi, Cetakan pertama. PT.Remaja Rosdakaya
Offset-Bandung.
Gulen fetullah.2002 Versi Tedalan (Kehidupan Rasulullah Muhammad SAW). Tri Wibowo Budi Santoso.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/wahidunnaba-mahasiswa-its-segitiga-sukses-kepemimpinan-nabi-muhammad-saw.htm#.UJn8Sp
diakses pada hari jum’at pukul: 15.30
Muniruddin Said.2014. Bintang Arasy, Syiah Kuala University Press Darussalam-Banda Aceh.
Rivai Veithzal.2013..Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi, PT.Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Hawwa Said.2013. Ar-Rasul Shallallahu’alaihi wa salam, Daarus Salam, cetakan 1,
jakarta.
[1].Veithzal
Rivai.Pemimpin dan Kepemimpinan dalam
Organisasi, PT.Raja Grafindo Persada. Halaman:1
[3]
(Muhammad Syafii Antonio(Nio Guan Cung), Teladan
sukses dalam hidup & bisnis (Muhammad SAW “The Super Leader Super
Manager”), (Jakarta: ProLM, 2007), hlm.6
[6]
Said Muniruddin, Bintang Arasy, Syiah Kuala University Press Darussalam-Banda Aceh,
2014. Hal: 26-32.
[7]
Azhari Akmal Tarigan,NILAI Nilai Dasar
perjuangan HMI, teks, Interprensi, dan Kontekstualisasi, Cetakan pertama, maret
2018, PT.Remaja Rosdakaya Offset-Bandung. Hal : 1
[8]
Said Muniruddin, Bintang Arasy, Syiah
Kuala University Press Darussalam-Banda Aceh, 2014. Hal: 31-32.
[10]
Mukhtar, habzi ali dan Mahdalena, Efektivitas
Pemipinan, kepemimpinan transformatif dan komitmen Organisasi, dipublish,27
otober 2016, Halaman :43
[11]
Mukhtar, habzi ali dan Mahdalena, Efektivitas
Pemipinan, kepemimpinan transformatif dan komitmen Organisasi, dipublish,27
otober 2016, Halaman :44
[12]Said
Hawwa, Ar-Rasul Shallallahu’alaihi wa salam, Daarus Salam, cetakan 1, jakarta, gema insani press, 2003 halaman : 200

No comments
Post a Comment